Jangan Jadi Korban Berikutnya! Kenali Ciri-Ciri Modus Penipuan Lowongan Kerja Palsu Berikut Ini
Sabtu, Desember 04, 2021
Humas Polres Metro Bekasi - Hyundai telah menyatakan secara resmi jika Indonesia dipilih sebagai lokasi untuk produksi mobil listrik. Sementara anak perusahaan Hyundai, KIA, lebih memilih membangun mobil di negara tetangga, yaitu Malaysia.
Dilansir dari Paultan, Kia Malaysia yang merupakan
perusahaan patungan antara KIA Motor dengan Bermaz Auto, secara resmi
mengumumkan bakal memproduksi sebanyak 100 ribu unit kendaraan untuk Malaysia
dan pasar ekspor hingga 2026 mendatang. Nantinya akan ada empat model yang
bakal dirakit secara Completely Knock Down (CKD) yakni Carnival, Sorento,
Sportage, dan Niro.
Melalui konferensi pers beberapa waktu lalu, Kia
mengungkapkan jika pelaksanaan CKD di Malaysia ini merupakan salah satu kunci
sukses KIA dalam menunjang penjualan di wilayah Asia Tenggara. KIA memilih
Malaysia karena terdapat kebijakan CKD, logistik, serta pemasok dari
pemerintah.
Hal ini diprediksi juga akan menguntungkan Hyundai, selaku
induk perusahaan yang menaungi KIA. Pemilihan lokasi pabrik yang berbeda ini
diyakini dapat menguntungkan bisnis kedua perusahaan tersebut di kawasan ASEAN.
Kia menargetkan sebanyak 60% dari total 100 ribu unit
produksi mobil akan dikirim ke sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, Thailand, Singapura, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Vietnam, dan
Brunei Darussalam.
Sementara Hyundai yang memiliki pabrik di Indonesia,
rencananya juga bakal mengirim sejumlah kendaraan 'made in Indonesia' ke
beberapa negara lain. Pabrik yang kabarnya mengusung teknologi canggih ini,
diproyeksikan dapat memproduksi sekitar 150 ribuan unit mobil per tahun.
Bahkan, kapasitasnya bisa dioptimalkan sampai dengan 250 ribu unit.
Salah satu mobil yang bakal diekspor adalah Hyundai Creta,
mobil yang dirakit di Cikarang ini rencananya akan dikirim ke luar negeri. Tapi
untuk negara tujuannya mana saja, Hyundai masih menutup rapat-rapat informasi
tersebut.
Kia sendiri akan merakit kendaraan di pabrik Inokom di
Kulim, Kedah, Malaysia. Sementara Hyundai bakal membangun mobil listriknya di
pabrik yang berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Selain memproduksi mobil listrik, Hyundai juga telah
melakukan investasi besar dengan LG untuk membangun pabrik sel baterai mobil
listrik di Indonesia, bahkan jadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.
Produksi sel baterai ini ditargetkan mulai tahun 2024 dan
hanya diproyeksikan untuk mobil listrik yang dirancang menggunakan platform
khusus Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Sebagai informasi, E-GMP bukan
hanya digunakan untuk merancang mobil listrik Hyundai saja namun juga untuk
Kia.
Sumber : detik oto